Ponsel

Studi Kasus: Viber

Viber adalah aplikasi untuk mengirim pesan instan gratis dan melakukan panggilan untuk menghubungkan Anda dengan teman dan keluarga di mana pun Anda berada. Didirikan oleh Viber Media pada tahun 2010, aplikasi Viber versi iPhone diluncurkan pada tahun 2010 dan versi Android diluncurkan pada tahun 2012.Aplikasi ini kini memiliki lebih dari 800 juta pengguna yang dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan berbagai fitur seperti panggilan video VoIP Viber, pesan antarindividu dan obrolan grup, paket stiker, dan banyak lagi. Viber diakuisisi oleh perusahaan perdagangan elektronik dan internet yang berasal dari Jepang, Rakuten, senilai $900 juta pada tahun 2014.

Tantangan

Viber mengatasi penipuan iklan

Viber memiliki kiprah yang luas di tingkat global, tetapi masih secara aktif mengembangkan basis penggunanya di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Seiring dengan perkembangannya, aplikasi sering menjadi target penipuan dan Viber berupaya untuk mengatasi masalah ini. Viber melibatkan sebuah agensi yang akan bertugas mengelola pembelian media melalui jaringan iklan untuk meningkatkan skala aktivitas berbayar. Agensi ini juga bertanggung jawab atas orientasi karyawan baru (onboarding) dan menghubungkan Viber ke mitra baru, serta menjamin kualitas dan lalu lintas yang sah -- untuk memastikan bahwa Viber tidak akan menjadi target penipuan.

Solusi

Viber mengatur belanja media sembari menjaga akurasi data

Viber sudah bekerja sama dengan Adjust selama lebih dari dua tahun dan saat mendengar tentang Fraud Prevention Suite (FPS), Viber menjadi salah satu perusahaan pertama yang menggunakannya. Dengan mengaktifkan FPS, semua kampanye pemasaran Viber secara otomatis terlindungi dari skema penipuan yang paling umum dan tersebar luas.Tepat setelah aktivasi, Adjust akan secara otomatis mulai memeriksa silang alamat IP dari semua lalu lintas masuk terhadap database pusat data yang diketahui, penyedia VPN, node keluar Tor dan alamat IP yang dinyatakan tidak tepercaya. Lalu lintas apa pun yang berasal dari IP yang sama atau tidak biasa akan ditolak dan dinyatakan tidak tepercaya. Server dan mitra jaringan Viber akan diberi tahu mengenai hal ini secara real-time. Proses ini menyaring instalasi yang berasal dari sumber tidak tepercaya dan menghilangkan instalasi simulasi/emulasi yang dilakukan pada server atau diunggah ke Internet melalui VPN atau jaringan TOR. Pemodelan distribusi dan hyper engagement filter melindungi Viber dari dua jenis spam klik: yang memiliki frekuensi rendah dan jumlah pengguna aktif/perangkat tinggi; yang memiliki frekuensi tinggi dan jumlah pengguna aktif /perangkat rendah.Untuk memberantas skema penipuan ini selama atribusi, Adjust menghitung korelasi statistik antara interaksi klik dan jumlah instalasi yang dihasilkan. Jika tidak ada korelasi antara jumlah klik dan instalasi untuk sumber tertentu, Adjust akan menyatakan tiadanya atribusi dan server serta mitra jaringan Viber akan diberi tahu secara real-time."Karena FPS melindungi kepentingan kami sejak awal, kami merasa lebih yakin untuk mengizinkan mereka mengadakan orientasi bagi mitra baru dan membeli traffic. Dengan mengaktifkan FPS di dashboard, kami bisa lebih lunak terhadap agensi karena data yang kami terima sudah disaring terhadap skema penipuan seluler. Artinya, upaya penargetan ulang kami lebih efisien karena audience-nya asli," ujar Moshi Blum, User Acquisition Lead Viber.

Hasil

Viber menghemat 10% dari anggaran pemasaran

“Pada bulan pertama, yaitu orientasi jaringan baru, kami mendapatkan kualitas lalu lintas premium. Setelah kami menyetujui jaringan dan menyesuaikan anggaran, tingkat penipuan lalu lintas jaringan meningkat dari 2% menjadi 40%,” ujar Blum. “Ini, secara mengejutkan, terjadi juga di beberapa network yang bekerja sama dengan kami. Dengan FPS, kami dapat bereksperimen dan menguji sumber baru agar anggaran kami ditargetkan untuk pengguna yang sah saja.”

Pemanfaatan FPS juga menghasilkan hal-hal berikut:

Sebagian besar instalasi yang ditolak berasal dari pemodelan distribusi.

  • Dengan adanya FPS, tidak ada anggaran yang terbuang untuk lalu lintas palsu dan Viber dapat mengakuisisi pengguna yang memang akan beralih. Secara rata-rata, perusahaan menghemat 10% dari anggaran pemasaran, yang kemudian dapat diinvestasikan kembali pada pengguna asli.
  • FPS memberi Viber lebih banyak kebebasan dengan agensi agar dapat bereksperimen dengan aman.
  • Viber kini telah mengubah logika evaluasi internal untuk kualitas jaringan. Viber tidak lagi hanya mengkaji IKU teratas tetapi juga memasukkan tingkat penipuan sebagai evaluator. Saat ini, jika seorang mitra memiliki tingkat penipuan lebih dari 20%, Viber akan menghentikan kerja sama dengan mitra tersebut.